100 Muslim Dilarang Shalat di Masjid Cordoba
7:19:00 pm Posted In agama Edit This 1 Comment »Keuskupan pengelola Masjid Cordoba melarang pengunjung Muslim shalat, peraturan itu kerap memicu bentrokan
Hidayatullah.com--Bentrokan antara turis Muslim dan penjaga Masjid Cordoba, Spanyol--yang kini dikelola keuskupan Katolik Roma setempat--terjadi, Rabu (31/3), mengakibatkan dua orang ditahan dan dua penjaga luka-luka.
Bentrokan terjadi setelah penjaga melarang pengunjung Muslim asal Austria, yang mencoba untuk melakukan shalat di masjid peninggalan Islam, yang dialihfungsi menjadi katedral sejak abad ke-13 itu. Uskup setempat, Demetrio Fernandez, baru-baru ini memaksa agar larangan shalat bagi Muslim di tempat itu tetap diberlakukan.
Lebih dari 100 Muslim asal Austria melakukan shalat di antara tiang-tiang pualam yang menghiasi bangunan megah itu. Tapi kemudian, para penjaga datang dan menghentikan mereka.
Kantor keuskupan menuduh apa yang dilakukan Muslim Austria itu sebagai provokasi yang direncakan.
"Mereka memprovokasi dengan aksi yang telah dipersiapkan sebelumnya, sehingga terjadi kekerasan yang disayangkan itu," bunyi pernyataan kantor keuskupan.
"Mereka membalas dengan menyerang para penjaga, yang mana dua di antaranya mengalami luka serius," lanjut pernyataan itu seperti dikutip Guardian.
Sekelompok Muslim mualaf setempat, telah lama menuntut hak beribadah di Masjid Cordoba. "Bangunan itu sangat besar, dan katedral utama hanya memakai sebagiannya saja," kata Mansur Escudero dari Junta Islamica.
"Mereka (keuskupan) mempublikasikan bangunan itu sebagai sebuah masjid, karena akan mengundang banyak turis datang. Tapi mereka tidak memperbolehkan Muslim, yang membayar agar bisa masuk ke dalam, untuk shalat," tambahnya.
Escudero mengatakan, tempat Muslim shalat tidak akan mengganggu pengunjung atau katedral. Justru hal itu akan memromosikan dialog dan pemahaman antara kedua agama. Menurut Escudero, seringkali terjadi insiden, karena pengunjung Muslim dilarang shalat.
"Mereka beralasan, hukum agama (Kristen), tidak memperbolehkan Muslim untuk beribadah di sana, meskipun mereka dengan bangga memperbolehkan pangeran-pangeran Saudi dan orang terhormat lain yang berkunjung--termasuk Saddam Hussein--untuk shalat," katanya.
"Sepertinya para penjaga diperintahkan untuk melarang orang shalat dengan cara kekerasan, jika diperlukan," ujar Escudero. [di/grd/www.hidayatullah.com]
Hidayatullah.com--Bentrokan antara turis Muslim dan penjaga Masjid Cordoba, Spanyol--yang kini dikelola keuskupan Katolik Roma setempat--terjadi, Rabu (31/3), mengakibatkan dua orang ditahan dan dua penjaga luka-luka.
Bentrokan terjadi setelah penjaga melarang pengunjung Muslim asal Austria, yang mencoba untuk melakukan shalat di masjid peninggalan Islam, yang dialihfungsi menjadi katedral sejak abad ke-13 itu. Uskup setempat, Demetrio Fernandez, baru-baru ini memaksa agar larangan shalat bagi Muslim di tempat itu tetap diberlakukan.
Lebih dari 100 Muslim asal Austria melakukan shalat di antara tiang-tiang pualam yang menghiasi bangunan megah itu. Tapi kemudian, para penjaga datang dan menghentikan mereka.
Kantor keuskupan menuduh apa yang dilakukan Muslim Austria itu sebagai provokasi yang direncakan.
"Mereka memprovokasi dengan aksi yang telah dipersiapkan sebelumnya, sehingga terjadi kekerasan yang disayangkan itu," bunyi pernyataan kantor keuskupan.
"Mereka membalas dengan menyerang para penjaga, yang mana dua di antaranya mengalami luka serius," lanjut pernyataan itu seperti dikutip Guardian.
Sekelompok Muslim mualaf setempat, telah lama menuntut hak beribadah di Masjid Cordoba. "Bangunan itu sangat besar, dan katedral utama hanya memakai sebagiannya saja," kata Mansur Escudero dari Junta Islamica.
"Mereka (keuskupan) mempublikasikan bangunan itu sebagai sebuah masjid, karena akan mengundang banyak turis datang. Tapi mereka tidak memperbolehkan Muslim, yang membayar agar bisa masuk ke dalam, untuk shalat," tambahnya.
Escudero mengatakan, tempat Muslim shalat tidak akan mengganggu pengunjung atau katedral. Justru hal itu akan memromosikan dialog dan pemahaman antara kedua agama. Menurut Escudero, seringkali terjadi insiden, karena pengunjung Muslim dilarang shalat.
"Mereka beralasan, hukum agama (Kristen), tidak memperbolehkan Muslim untuk beribadah di sana, meskipun mereka dengan bangga memperbolehkan pangeran-pangeran Saudi dan orang terhormat lain yang berkunjung--termasuk Saddam Hussein--untuk shalat," katanya.
"Sepertinya para penjaga diperintahkan untuk melarang orang shalat dengan cara kekerasan, jika diperlukan," ujar Escudero. [di/grd/www.hidayatullah.com]
1 comments:
Dimanapun jika Islam sebagai minoritas pasti tertindas. Beda bener jika Islam yang mayoritas, pasti agama lain aman dan nyaman beribadah sesuai kepercayaannya
Post a Comment